SEKELUMIT TENTANG MUTU
Menurut Philip B. Crosby
(1986), yang dimaksud dengan mutu adalah derajat
kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kepuasan pemakai dan
penghasilnya. Artinya kualitas baik atau buruk yang menilai adalah
pengguna atau konsumen. Dikatakan sebagai produk yang berkualitas jika konsumen
menilai bahwa produk tersebut dapat memenuhi harapan dan bermanfaat
baginya.
Pertanyaan
berikutnya untuk pembuat produk adalah "Bagaimana cara menghasilkan produk
atau layanan yang berkualitas?" Tentu saja, perusahaan harus membuat standar
internal, dimulai bahan
baku yang
dipasok dari mitra, proses produksi, pengemasan,
harga, hingga penjualan dan bahkan pasca-penjualan.
Dalam
menetapkan standar internal, tentunya perlu melibatkan konsumen, biasanya
melalui riset. Penelitian tersebut
merupakan bentuk komunikasi antara produk dan konsumen. Diharapkan produk atau
jasa yang dihasilkan perusahaan dapat memuaskan seluruh konsumen, atau konsumen
yang dipilih dapat terpenuhi. Dengan
demikian standar yang ditetapkan oleh perusahaan didasarkan pada hasil
penelitian yang memadai. Harapannya
adalah untuk kembali lagi dengan tujuan awal memenuhi harapan konsumen.
A LITTLE BIT
ABOUT QUALITY
According
to Philip B. Crosby (1986), what is meant by quality is the degree of ability of a product or service
to meet the satisfaction of users and producers.
This means that the good or bad
quality that is judges is the user or consumer. It is said to be a quality product
if consumers assess that the product can meet expectations and be useful for
him.
The
next question for product makers is "How do I produce a quality product or
service?" Of course, companies must create internal standards, from raw
materials supplied from partners, production processes,
packaging, pricing, to sales and even post-sales. In setting internal
standards, of course, it is necessary to involve consumers, usually through
research.